Related Posts with Thumbnails
Link2Communion.com

Menikmati perjalanan blog

Kamis, 26 Februari 2009

Suka main shout? tentu. Bagi sobat yang punya blog en sudah pasang widget shout tentu aktivitas shouting itu menjadi keharusan. Buat apa? Ya, traffic oftimization atau apa tuh namanya... dan terbukti. beberapa minggu sejak membuat blog, sepi senyap tanpa pengunjungnya. Atas saran teman saya pasang alat shout, dan ternyata pengunjung melonjak-lonjak sampe bingung berbalas shout. Setiap nengok internet, aktivitas ini selalu jadi point pertama selain terus melakukan perbaikan blog disana-sini.
Trus, bagaimana caranya biar blog ini tak terlalu panjang? Atas rekomendasi seorang teman juga, akhirnya ketemu dengan www.co.cc jadi blog ini bisa diakses dengan link. www.mahacinta.co.cc buat sobat yang mau domain seperti itu, gratis. silahkan daftar di sini. Dan Hosting gratis disini. Buat sobat yang mau nambahin info ini silahkan penuhi kolom koment... makasih. semoga bermanfaat.

Read more...

Motivasi Poligami

Selasa, 24 Februari 2009

Poligami.
Sobat-sobat tentu ada yang pernah atau sering atau mungkin ada juga yang udah ketagihan sinetron karen (atau apa itu). Sebuah kisah yang mengetengahkan poligami sebagai titik daya tarik cerita. Sebuah gambaran poligami yang bobrok, rusak dan sama-sekali tak berguna.
seakan poligami adalah sebuah petaka, dan kejahatan yang luar biasa...
Trus?
Apa semua orang menerima atas apa yang disajikan oleh para kreator sinea itu? Atau anda menolak dengan apa yang ada dalam cerita itu. atau mungkin menerima sebagain dan menolak sebagian. Oke, semua bebas memilih, termasuk abstain. Karena yang ngomong sendiri melihat hanya sekilas-sekilas dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam sinetron tersebut.
Saya hanya pernah melihat pada akhir cerita, yakni tentang perkataan yang disampaikan oleh sang ustad sebagai penutup cerita. sebuah pemaparan isi cerita yang beliau katakan ; sebuah gambaran poligami yang buruk, yang di dalamnya penuh dengan intrik, iri dengki dan kejahatan rumah tangga lainnya... bahkan kayaknya ceritanya kian buruk dengan ada kata selingkuh....
Lalu, apa sejahat itu ritual poligami?
Sobat coba tengok sebuah ebook tentang poligami ini...
Mungkin pandangan sobat akan berubah
atau buat sobat yang pernah naruh asa untuk berpoligami ria, akan berpikir ulang atau kian mantap
yah sebuah buku motivsai poligami, mungkin
atau pil pahit buat para maniak poligami...
terlalu kasar?
Sobat baca dan katakan ya, tidak atau timang-timang lagi... download bukuny gratis...

Read more...

Sayang anak, sayang ilma....

Senin, 23 Februari 2009


Salah satu zona asyik buat anak islam ternyata ada di...

http://www.ilma95.net/ilma95.htm

Luar biasa!!!
itulah sepenggal kalimat yang layak disandangkan....
detil, terarah dan serius....
semoga bisa menjadi inspirasi


nah kalau ingin yang lebih dari itu, maksudnya lebih banyak lagi....

http://islam-download.net
ini tempat yang bagus
selamat memburu manfaat, sobat

Read more...

APLIKASI TAMAN BACA

Taman baca adalah pilihan terbaik yang harus dipilih untuk menunjang hobi menulis. alhasil lumayan.... beberapa judul buku terlahir. dua buku diterbitkan skala nasional dan satu buku diterbitkan indie... semuanya mengalir seperti air. Untuk satu buku yang diterbitkansebuah penerbit besar di jakarta, royaltinya di bayar kontrak untuk 5 tahun. Rp. 4.000.000, lumayan. harga yang pantastik kupikir, karena dari kegiatan temanku yang menulis atau proyek skripsi atau makalah, 5 lembar sampai 100 lembar paling banter sampai 1 atau 2 juta. sementara kalau hasil rental itu satu lembar cuma 1.000 sampai 2.000. mengenaskan... makanya
ingin sekali menulis buku lagi...
Oya satu hal mengenai taman baca tau perpustakaan pribadi
setelah beberapa kali melakukan pencarian.. akhirnya satu aplikasi perpus atau taman baca gratis itu ketemu...
buat teman-teman yang punya taman baca dan ingin lebih rapih administrasinya bisa coba aplikasi tersebut ambil di sini. tapi kalau ternyata teman sudah punya yang lebih baik, sudilah kiranya untuk berbagi.... yang gratis Lho...


Reading garden is the best option to be selected to support the hobby of writing. sizeable sum .... some of the titles born. two books published a national scale, and one book published indie ... everything flows like water. For a book that diterbitkansebuah the big publishers, royaltinya in the pay contract for 5 years. Rp. 4000000, lumayan. price pantastik kupikir, because of friends who write the essay or project or paper, 5 sheets to 100 sheets worst until 1 or 2 million. while if the rental is one of only 1000 to 2000. mengenaskan ... consequently
would like to once again write a book ...
Oya one thing about the park reading a personal library
after some time to search .. Library finally one application or read the park free of meet ...
make friends who have a garden and want to read more rapih administration may try to grab the application here. but if that friend already have a better, be so good to share .... Free Lho ...

Read more...

Uang, uang, dan uang terus.

Minggu, 22 Februari 2009

Selamat datang di duniamu yang sudah udzur, Sobat! Lahan menabur cita. Arena meraup nista. Wahana menimang asa. Ohh inilah dunia. Tempat orang-orang sekarat. Taman orang-orang menebar cinta. Dan haltenya orang-orang menanti kematian. Yah dunia! Tua, renta, rusak, rapuh tapi masih digilai jutaan manusia penunggunya.Termasuk kita?
Tapi, apalah guna ”mengutuk” dunia. Toh, sudi atau sungkan tetep kita betah hidup di dalamnya. Siapa mau hengkang dari alam yang menyenangkan ini. Hidup serba gratis, air gratis, udara gratis, makanan gratis. Yah, meski untuk sebagian orang, hidup serba bayar, setidaknya bagi orang-orang yang tidak menghirup udara dari tabung, ia masih bisa ngerasain nikmatnya ngehirup udara seger.
Dan kecintaan akan dunia ini nggak perlu nuntut bukti; tengok ke luar jendela, lihat orang-orang yang lalu lalang di waktu petang. Atau seliweran orang di pasar menjelang pajar; atau hilir mudik orang-orang memburu omprengan, entah itu di terminal, stasiun, sampai gedung DPR. Tapi yang jelas dan nampak, hitunglah berapa nama yang dalam minggu ini namanya santer disebut-sebut sebagai salah satu mahluk bumi yang rakus, yakni koruptor.
Padahal Al-Ala bin Ziyad pernah bertutur: Di mimpiku, aku lihat manusia membuntuti sesuatu, lalu aku ikut membuntutinya. Aku terkejut, ternyata yang mereka buntuti adalah wanita tua renta berwajah buruk dan mengenakan sejumlah pakaian mewah dan perhiasan. Aku bertanya kepada wanita itu, Anda siapa? Ia menjawab, “Aku dunia!’ Aku berkata, ‘Aku berdoa kepada Allah, agar menjadikanmu benci kepadaku.’ Wanita itu menjawab, ‘itu terwujud bila engkau benci uang’.”
Tapi, sobat dengan rela ngeluarin beberapa lembar uang bukan untuk beli buku yang bikin sobat jadi benci harta dan anti uang khan? Sobat, ingin. Apa yang ditawari dalam judul Sana Sini Hepi, bisa rasain. Yah, bikin hepi. Dan salah satu cara untuk bisa Hepi meski hati masih kesemsem sama uang adalah dengan ingat firman Allah, ”Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al-Hasyr:9)
Yap, kedamaian akan bisa dirasakan oleh setiap orang pemilik harta, yang tahu siapa pemilik sejati harta yang dimilikinya. Mereka tidak diperbudak uang, tapi menjadikan uang sebagai pelayannya. Dengan uangnya, ia bisa gapai gelar sebagai hamba ahli ibadah, karena itulah puncak dari segala kesuksesan hidup. Bukankah jin dan manusia dicipta untuk beribadah kepadaNya? ya rabb tologlah hambamu.
AES 2009

Read more...

Kanan kiri hoki, depan belakang uang....

Rabu, 18 Februari 2009

Kanan kiri hoki depan belakang uang sana sini hepi dan seterusnya.....
itulah gambaran yang semestinya dimiliki oleh setiap anak manusia, entah itu sudah gede atau beranjak dewasa.
Yang jadi soal, apakah saya, anda dan orang-orang yang bertebaran dimuka bumi ini merasakan itu semua? Bagi seorang muslim, tak ada kata keburukan adalah "doktrin" yang sudah bersemayam dalam benak. Keburukan di sini maksudnya adalah, tak ada satu keburukan pun yang ditimpakan oleh Allah SWT untuk mahluk di muka bumi. Kenapa? karena tak ada kata maha Pemberi keburukan, maha jahat, atau maha-maha lain yang bernilai negatif. Allah itu terkenal dan mengenalkan diriNya sebagai zat yang maha rahman, maha rohim, maha pemberi rijki, maha suci dan maha-maha lain yang semua itu telah dibuktikan dengan

yang tersurat dan tersirat....
Al Qur'an yang terbukti dan benar merupakan firmanNya menyebutkan kemaha-aNya....
Bumi, laut, angkasa, langit (antara laingit dan bumi) membuktikan pengakuanNya itu....
dan....
Ketika ada seorang muslim yang berkata: "Apapun yang diterima olehnya adalah sebuah kebaikan, mau pedih, menghiris, menyayat, menyiksa, dan keketiran hidup lainnya... itu semua adalah pilihan terbaik bagi seorang muslim."
Apa itu bisa diterima?.... sobat yang menilainya
Lalu bgaimana dengan Kanan kiri hoki, depan belakang uang , sana sini hepi dan sebagainya.... kini sobat bisa melihatnya... di blog ini, di blok yang sobat buat, dan di blok-blog lain yang sudah kita singgahi maupun yang masih rindu untukkita singgahi, semuanya tak bisa lepas dari kata uang, materi, sukes dan sebagainya....
Hanya, terkadang saya, dan mungkin juga anda.... sibuk melakukan kunjungan hanya sekedar mengejar traficc atau apa itu namanya, sedangkan pencarian yang lebih dari itu kadang terlupakan....
yang terpikir adalah bagaimana bisa mengunjungi banyak blog... untuk menerima kunjungan banyak bloger... sementara mencari hikmah,pelajaran, informasi, petuah, nasihat, dan apapun yang disajikan oleh sang bloger itu ternyata jadi pilihan yang kedua.... anda mungkin tidak... tapi saya merasakannya.... dan semoga hal ini bisa diperbaiki...
buat teman-teman...
apa yang sudah kita cari, apa yang sudah kita bagi...
ditunggu nasihatnya.... karena doa dan nasihat seorang sahabat lebih berharga dari bongkahan emas, katanya.....

Read more...

Peluang selalu datang

Senin, 16 Februari 2009

Rejeki itu datang dengan tanpa diduga-duga..... itulah janji yang Allah kibarkan bagi para hambanya yang senantiasa berusaha meyakini akan kebesaran dan kekayaan semata-mata hanya milik Allah SWT.

Ada banyak peluang yang bisa diambil dalam hidup. Termasuk masalah rejeki? Yap. Ada seorang hamba yang mulai bangun tidur hingga tidur lagi tak bisa lepas dari tawaran materi atau berupa uang, rejeki. Ada seorang teman yang punya seabreg kesibukan yang tentunya juga punya banyak peluang menghasilkan uang. ada rahasia lain? banyak sekali. tunggu.

Read more...

Motivasi Tiada Henti

Jumat, 13 Februari 2009

Motivasi. Sebuah kata kunci kesuksesan seorang diri, sebuah koloni, sebuah negeri, hingga seluruh pengisi bumi.

Ada banyak kata yang bisa terucap, ada banyak nasihat yang berkelebat untuk bangkit menjadi yang terbaik...

Read more...

Nyali yang menyala

Rabu, 11 Februari 2009


Nyalakan nyalimu. Sehingga kehebatan yang terpendam dalam diri segera terkuak. Yang dengannya dunia di matamu bagai setitik bara. Mudah dipadamkan. Namun tetap menjadikannya sesuatu yang berbahaya, bila salah mengasuhnya.
Sepanjang sejarah manusia membuktikan. Tak sebatang jasad pun yang meraih gelar takwa dari kemanjaan diri yang terpelihara. Karena bagi orang-orang yang mendapat kemuliaan hidup dari Tuhannya, dunia ini ibarat neraka. Melelahkan dan menyakitkan. Sebuah kesaksian dan perjalanan hidup salah seorang sahabat Rasul yang mulia, Sa’ad Bin Abi waqqash bertutur,”Ketika kaum muslimin diboikot dan dikucilkan di syi’ib Mekah, hampir tiga tahun lamanya yang kami makan bersama Rasululah adalah dedaunan sehingga kotoran kami menyerupai (kotoran) domba.”
Hal ini menjadi cambuk pelecut tekad pembakar semangat. Untuk berkata, “Inilah jalanku!” dan jalan orang-orang yang telah dijanjikan syurga oleh Allah adalah jalan yang berliku, penuh duri, halangan, rintangan dan penderitaan. “Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al Ankabut, 1-3)
Lalu, apakah orang-orang yang hidup bergelimang kenikmatan luput dari ujian? Tidak! Justru ujian mereka lebih berat. Rasulullah bersabda, “Aku lebih takut kalian menghadapi fitnah kesenangan dari pada fitnah kesengsaraan.” Ini sangat wajar. Karena seorang hamba merasa dirinya tengah diuji ketika mendapat bala dan musibah. Dan merasa memperoleh anugerah ketika kesenangan hidup ia rasakan.
Maka, apabila ada diantara remaja yang lebih memilih kemanjaan dalam hidup. Hakikatnya ia memilih ujian yang lebih berat dan memberatkan. Ia seolah mencari jalan rata, tanpa duri, dan tanpa rintangan. Namun, sesungguhnya ia sedang berjalan di atas sebuah batang di atas jurang yang dalam. Dan kemanjaan diri sebuah tanda bahwa ia lebih memilih kenistaan dan kecelakaan.

Read more...

Antara emas, kayu dan tanah



Teman, Layakkah kita menyandang gelar remaja manja. Padahal mata ini pernah menyaksikan sebuah penomena kehidupan. Tentang daun yang layu, kering, lalu berguguran di tanah. Tentang malam yang kian pekat menjelang pagi. Tentang embun pagi yang menghilang. Tentang awan yang berarak. Tentang jasad yang masuk liang lahat. Bukankah kita pernah menyaksikan?
Manja! Sebuah kata selayak tanah yang lepek, emas dalam lumpur, atau kayu yang keropos. Padahal tanah-tanah lepek yang ditempa sedemikian rupa, lalu dipanggang dalam perapian yang tinggi. Menjelma sesuatu yang kian berharga. Yang karenanya kita bisa bernaung dari teriknya mentari dan dinginnya air hujan. Sesuatu yang tak berharga, akan kian berharga ketika ia telah ditempa dengan kelelahan, penderitaan dan melewati perjuangan.
Begitu pula kayu. Bila ia hanya dibiarkan terbujur kaku merapat dengan tanah yang lembab. Menjadikannya kian keropos lalu hancur. Karena lapuk digerogoti rayap-rayap lapar. Dan hawa dingin yang mematahkan. Padahal kita menyaksikan, kayu-kayu yang terkena hantaman martil-martil keras. Serutan pahat-pahat tajam. Dan tusukan paku-paku besi yang menghujam. Ia kian bernilai. Lebih bernilai, bahkan sangat bernilai. Ini mengingatkan kita tentang perjuangan para remaja aktivis dakwah. Ia melewati alur penuh rintangan yang menghantam, pitnah yang menghujam dan cemooh pula kritik-kritik pedas yang menghiris. Namun, kesabaran dan keikhlasan mereka dalam berjuang, menjadikannya kian bernilai. Lebih bernilai. Dan sangat bernilai.
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al Maaidah, 11)
Lalu kita perhatikan emas yang berbinar di dalam etalase-etalase bening. Harganya melambung tinggi. Bentuknya kian cantik. Dan tempatnya kian layak. Padahal ketika ia masih tertimbun dalam tanah yang kotor. Terhimpit di antara bebatuan yang keras. Ia tak berharga sama sekali. Namun setelah tangan-tangan kasar mengeruknya. Hingga ia keluar dari persembunyiannya yang damai. Nampaklah berapa harganya. Kian jauh ia melangkah dalam sebuah proses, makin bertambah pula harganya. Ini mengingatkan tentang segolongan remaja yang melanglang buana. Dengan berkeliling jagad dengan jasadnya, dengan pikirannya bahkan hanya dengan impiannya. Ia kian bernilai. Keluarlah dari zona kenyamanan. Dan hadapi resiko kehidupan dengan banyak berkelana (bersilaturahmi) dan melanglang jagat (meski hanya lewat buku). “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al Jumu’ah, 10)

Read more...

Setiap detik antara tangis dan tawa

Teman! Engkau tentu masih teringat dengan pesan tingkat tinggi dari seorang manusia suci berikut ini: Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia beruntung.
Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia merugi
Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia celaka
Dan engkau juga tentu ingat pesan seorang bijak demikian:
Waktu kecil ibarat mengolah tanah agar menjadi gembur dan subur.
Waktu remaja adalah waktu menabur benih dan menanam
Waktu pemuda adalah saat merawat dan memelihara
Waktu tua adalah saat menuai dan berpanen raya
Waktu setelah kematian adalah menikmati hasil antara suka dan derita.
Teman, tentu engkau mengerti benar arti dan maknanya.
Waktu kecil adalah saat yang tepat bagi seorang ayah dan ibu untuk menempa kita. Membimbing dan mendidik kita. Waktu remaja adalah saat yang tepat bagi kita untuk melakukan persiapan dalam beramal sholeh. Memberdayakan kecemerlangan otak untuk mengais ilmu sebanyak-banyaknya. Memberdayakan badan yang kuat untuk berlatih dan menjalankan ibadah. Mencoba dan terus mencoba. Sehingga potensi yang luar biasa dalam diri remaja dapat diberdayakan. Waktu muda adalah tonggak kesuksesan seseorang. Bagi mereka yang di waktu mudanya tidak dilalaikan oleh urusan dunia semata, maka berbahagialah ia di waktu tua. Karena waktu muda adalah rentang masa untuk menjaga amal (istikomah) dan meningkatkan keshalihan diri. Sehingga masa tua merasakan kenikmatan ibadah. Buah dari kerja keras di waktu remaja, dan keberhasilan waktu muda mematahkan kemanjaan dalam menjalankan ketaatan. Waktu kecil terbina, waktu remaja luar biasa (kuasa memberdayakan dirinya), waktu muda tak terlena (teguh menjalankan ketaatannya), waktu tua makin cinta (menyempurnakan ibadahnya), mungkinkah ia merasakan kegelapan kubur? Mungkinkah ia resah ketika bertemu kekasihnya? Mungkinkah ia menderita dalam syurgaNya?
“Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur'an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya.” (Az Zumar, 2)

Teman, esok atau lusa. Tak ada jaminan bagi kita untuk mengecapnya. Tahun ini, bulan ini, minggu ini, hari ini, bahkan detik ini, adalah waktu yang tepat bagi kita untuk bercermin diri. Sebanyak apa amalan sholeh yang akan jadi bekalan kita saat kembali menemuiNya?




Read more...

Remaja juga hamba; motivasi remaja

Teman, siapakah ia yang mengajari kita kemanjaan. Padahal seorang ibu berpeluh penat ketika mengandung kita, menahan beban yang tambah hari kian berat, bahkan bertaruh nyawa ketika melahirkannya. Apakah dari pengorbanan seorang ibu terdapat tanda-tanda yang mengajari kemanjaan pada kita?

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (Lukman, 14)
Teman, siapa pula yang mengajari kita kemanjaan. Padahal seorang ayah berpalang tulang seharian, memeras keringat menahan penat. Menahan terik di siang hari. Menahan dingin saat hujan mengguyur badan. Bahkan ada sebagian yang bertaruh nista dengan melupakan kewajibannya sebagai hamba. Mereka sibuk bekerja, sehingga shalat tak tertunaikan. Malah tak sedikit dari mereka yang berbuat curang demi memperoleh harta kekayaan. Sungguh beruntung bagi seorang remaja yang memiliki seorang ayah yang teguh menjalankan amanah sebagai hamba. Yang hidupnya lurus di jalanNya. Sehingga setiap derap langkah dan hembusan napasnya adalah tanda ketaatan kepadaNya. Lalu, apakah dari perjuangan seorang ayah mencari nafkah terdapat tanda-tanda yang mengajarkan kemanjaan kepada putra-putrinya?
“laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (An Nuur, 37).
Atau apakah alam mengajari kita kemanjaan? Padahal dedaunan yang menghijau di puncak pohon lebih banyak menghalang terpaan badai. Ia kokoh tak berguguran. Sementara dedaunan tua yang mulai mengering yang berada di lembah pohon berjatuhan, meski hanya diterpa angin yang semilir. Lalu, pantaskah dedaunan muda yang berada di puncak pohon terlebih di lembah pohon berjatuhan hanya karena diterjang angin sepoi-sepoi? Padahal kebanyakan bunga-bunga yang mekar akan muncul dari pucuk-pucuk tangkai daun muda. Yang bertahan dari hantaman angin. Yang teguh mempertahankan diri. Dan tak patah semangat untuk terus menjadi yang terbaik. Adakah tanda-tanda kemanjaan bagi seorang remaja itu nampak di alam?
Atau sisihkanlah secuil waktu untuk memperhatikan makalah-makalah yang diracik oleh para ulama. Rasanya begitu pahit (menusuk), kadang hambar (membosankan). Bahasa yang berat, keras, tajam menghujam, nampak benar mereka menghindari sajian yang penuh lelucon atau mengada-ada. Karena mereka tak menghendaki generasinya manja, lembek terlebih cengeng. Ia menyajikan risalah yang berbobot dengan hujjah yang tinggi. Yang karenanya risalah buah karya mampu menembus relung jiwa-jiwa durjana. Jiwa yang keras membatu. Adakah tanda-tanda yang tersurat dalam karya-karya penomenal mereka yang mengajari kita kemanjaan?
Kini, beranikah engkau wahai remaja untuk berkata : “Aku seorang remaja! Yang ibarat waktu adalah waktu pajar. Simbol kemunculan semua kebaikan. Identitas masa muda. Tonggak kemenangan. Lambang kehidupan. Bukti gerak dan dinamisme. Dalil kebenaran dan keadilan. Dan tanda kekuatan.”
Lalu, apakah masih layak engkau mengunyah risalah-risalah cengeng, hampa dan tak berbobot. Yang menyajikan adonan syahwat dan lelucon belaka. Yang karenanya jiwamu kian lemah, penakut bahkan pengecut. Yang menjadikan hatimu bernoda hingga berkarat, membatu bahkan mati. Padahal dengan kekuatan masa mudamu, engkau bisa memilih. Menentukan. Melawan. Bahkan menyerang.
Untuk apa memilih sesuatu yang rendah dan tak bernilai, bila sesuatu yang lebih tinggi dan berharga masih bisa engkau raih. Engkau bukanlah kerbau dungu pembajak sawah, namun seorang hamba yang bebas merdeka. Jangan ada kata mengekor untuk hal-hal konyol, gila terlebih sepele. Padahal engkau kuasa melakukan sesuatu yang besar dan luar biasa. Karena remaja, adalah puncak segala kekuatan. Kecemerlangan dalam berpikir. Ketangguhan jasad. Puncak semangat. Dan tonggak keberanian tertinggi. Yang semua itu dapat dijadikan pendongkrak diri dalam meraih kesusesan dan kemuliaan. Adakah remaja yang berani mencoba?

Read more...

Senin, 09 Februari 2009

Maaf masih dalam rekontruksi blog.....Maklum orang baru di dunia blog

Read more...

Motivasi - Kita ibarat emas yang diketuk

Jumat, 06 Februari 2009

Seorang yang berperibadi kuat seumpama besi waja, semakin menghadapi cabaran hidup, semakin teguh dan tajam untuk menghadapi hidup; sebaliknya, seorang yang berperibadi lemah laksana timah apabila terkena api ia akan hancur, apabila terketuk oleh cabaran hidup ia akan berkecai

Ayam kampung perlukan sepuluh orang untuk menangkapnya. Ia akan lari sekeliling kampung. Sepuluh orang mengepung di sana, menghambat di sini, menerpa di sana dan tersungkur di sini, namun ayam kampung masih gagah lari menyelamatkan diri. Setelah berhempas pulas sepuluh orang baru dapat menewaskan seekor ayam. Tatkala ayam itu disembelih, tiba-tiba ia bangkit, berjalan keliling rumah dengan kepalanya sekali-sekala terkulai ke bawah. Ia berjalan lagi hingga akhirnya rebah.Maka tamatlah riwayat seekor ayam kampung.

Seekor ayam bandar (sangkar) dikeluarkan dari dalam sangkar. Ia diletakkan di luar dan dibiarkan lepas. Ayam bandar ini terteleng-teleng, melihat sana, melihat sini. Kemudian dia melangkahkan kaki, masuk kembali ke dalam sangkarnya. Dia tidak pernah tahu bahawa selama mana berada di dalam sangkar semudah itu nyawanya akan melayang, selama mana dia berada di luar peluang untuk dia lari menyelamatkan diri lebih terbuka luas. Itulah berbezanya ayam kampung dengan ayam bandar.

Cabaran hidup telah menjadikan ayam kampung begitu bertenaga, berani dan punya wawasan, sedangkan ayam bandar tidak nampak peluang dan menjadi begitu lemah lagi malas. Kesusahan sentiasa menjadi penunu untuk seseorang itu muncul luar biasa bagus dan hebat sekali, sebaliknya kesenangan pasti akan menyebabkan kelemahan, bukan sahaja tubuh badan kadang-kadang dalam soal peribadahan. Orang yang hidup dalam tekanan adalah umpama besi waja. Ia keras dan sukar dikalahkan. Seseorang yang hidup dalam tekanan dan kepayahan sebenarnya sentiasa lebih kuat dan padu daripada mereka yang hidup dalam kesenangan. Maka itu, seorang yang miskin kadang-kadang lebih hebat peribadinya daripada seorang yang berada. Kekayaan adalah kekuatan dalam kelemahan, sedang kemiskinan kelemahan dalam kekuatan. Jadi, usahlah marah dengan keadaan jika anda tidak tergolong dalam kalangan orang senang.

Pada satu segi anda lebih kuat dan lebih hebat daripada orang senang. Kadang-kadang orang senang terlalu lemah hinggakan untuk menukar kepala paip yang sudah longgar perlukan orang kurang senang untuk melakukannya. Bukan disebabkan dia terlebih wang tetapi benar-benar kerana memang tidak pandai. Orang yang tidak pernah teruja oleh cabaran selalunya menjadi kian lemah sebaliknya orang yang hidup dalam ujian selalu bertambah kuat. Seorang gila selalunya tidak terurus segala hal, dia merayau-rayau dari satu tempat ke satu tempat. Pakaiannya tidak pernah berganti, makan minumnya apa-apa saja yang dijumpai. Tidurnya tidak menentu, tetapi dia kelihatan sihat. Jarang nampak orang gila terlantar sakit, tetapi hospital menjadi tumpuan orang normal dan hidup senang. Usah rasa tidak selesa dengan cabaran sebab cabaran sentiasa memberikan kekuatan. Hanya orang yang lemah akan menganggap cabaran melemahkan.

Cabaran bukanlah nasib malang tetapi ia membuka peluang. Jika peluang tidak terlihat ia tetap bernilai pengalaman. Pengalaman itu tidak ternilai harganya, ia tiada dijual, ia hanya ada pada orang yang mengalami. Semakin kesusahan itu mengetuk, semakin ia membentuk, ibarat seorang tukang emas menempa emas untuk dijadikan perhiasan wanita, semakin diketuk semakin berharga, semakin diketuk semakin tinggi harganya.

Apakah kita seperti emas yang sedang diketuk itu ?

Oleh Dr. H.M.Tuah

Read more...

Delapan Hal yang Merisaukan Para Pencari Kerja

Kamis, 05 Februari 2009

1. Bagaimana saya tahu, pekerjaan yang saya inginkan sesuai dengan kemampuan saya?
Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan menengok kembali ke masa awal Anda mencari kerja dan melihat apa yang Anda dapat sekarang. Jika Anda mendapati diri Anda seperti membentur dinding –baik ketika mencari kerja lewat lembaga jasa penempatan, networking maupun internet– maka sadarilah bahwa cita-cita Anda tidak sesuai dengan realitas pasar. Artinya, Anda perlu menurunkan atau memikirkan kembali skala target Anda.

2. Saya ingin bekerja di Perusahaan A, tapi perusahaan tersebut tidak memasang info lowongan kerja, bagaimana cara terbaik untuk mendekatinya?
Cara terbaik adalah selalu mencoba (memanfaatkan) jaringan yang terhubung dengan perusahaan itu. Bisa melalui teman Anda, atau temannya teman Anda, yang jelas dia bisa memperkenalkan Anda dengan “orang dalam” perusahaan yang ingin Anda tuju. Orang tersebut tak harus berasal dari bagian atau departemen yang Anda inginkan.
Yang Anda perlukan hanya nama yang bisa mengubungkan Anda dengan pihak yang tepat. Setelah Anda mendapatkan nama, tulislah pesan yang mengungkapkan maksud Anda, dan menindaklanjutinya dengan menelepon. Tapi, jangan langsung bicara tentang pekerjaan melainkan mintalah kesempatan untuk bertemu.

3. Adakah sesuatu yang bisa dilakukan untuk membuat resume saya lebih menonjol dibandingkan yang lain?
Sebenarnya tak banyak yang bisa Anda lakukan untuk mempercantik sebuah resume sehingga berbeda dari yang lain. Memakai tipografi yang tak biasa atau cetak-berwarna memang membuat resume Anda beda, tapi pengusaha concern dengan isi.
Kadang metode pengiriman tertentu lebih menyita perhatian, tapi dalam kompetisi yang ketat hal itu pun tak membantu. Hal terpenting adalah menyebutkan keahlian khusus yang Anda miliki dalam resume tersebut, yang relevan dengan posisi yang Anda incar.

4. Apa kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pencari kerja dalam resume mereka?
Kesalahan paling umum, sejauh ini, mencantumkan sebanyak-banyaknya fungsi dan tanggung jawab yang pernah dipegang di perusahaan sebelumnya. Satu saja fungsi dan tanggung jawab yang spesifik akan lebih membuat orang terkesan akan kemampuan Anda, dan secara otomatis lebih membantu orang lain mendeteksi kesesuaian Anda dengan perusahaan/jabatan yang sedang Anda lamar.
Kesalahan kedua, tidak cukup spesifik ketika menyebutkan kemampuan yang dimiliki. Perusahaan lebih tertarik dengan hal-hal khusus yang Anda kuasai.

5. Bagaimana cara terbaik membangun network?
Tak ada cara “terbaik”. Namun, yang penting adalah bagaimana memberdayakan semua sumber: keluarga, sahabat, asosiasi bisnis, mantan teman sekelas dan sebagainya. Anda harus berusaha “terlihat” dan tempatkan diri dalam berbagai situasi yang memberi Anda kesempatan untuk bertemu orang-orang baru.
Terpenting dari semua itu, ketika kesempatan telah didapat, manfaatkanlah sebaik-baiknya. Buatlah orang tahu apa yang sedang Anda cari.

6. Apa nasihat terpenting untuk orang yang akan memenuhi panggilan wawancara kerja?
Senantiasi tempatkan diri sesuai dengan orang yang mewawancarai. Ingatlah apa yang dia inginkan dari Anda: memastikan apakah Anda memiliki keahlian, atribut personal dan motivasi yang mendukung sukses dalam kerja. Yang harus Anda “jual” selama wawancara kerja adalah elemen-elemen itu: keahlian dan personalitas yang dapat memberi sumbangan penting untuk perusahaan yang sedang mewawancarai Anda.

7. Seberapa jauh saya harus jujur dalam menjawab pertanyaan wawancara kerja?
Pada dasarnya, tentu, harus sejujur mungkin, sebenar mungkin. Tapi, tergantung juga dengan pertanyaan yang diajukan. Untuk pertanyaan yang jawabannya membutuhkan lebih banyak opini pribadi, misalnya, tentu tidak bisa diukur dengan salah atau benar, melainkan jawablah dengan meyakinkan. Intinya, tampilkan diri “sebenar” mungkin. Sekali Anda tampak meragukan, maka semua yang Anda katakan selama wawancara akan membuat pewawancara ragu.

8. Jika pewawancara memperlakukan saya secara tidak menyenangkan, apa yang harus saya lakukan?
Pertama, pastikan dulu apakah tindakan itu bagian dari skenario wawancara –misalnya, sengaja untuk menguji respon Anda terhadap tekanan. Ini memang jarang dilakukan, tapi bisa saja terjadi ketika kemampuan untuk bertahan di bawah tekanan merupakan kualifikasi yang dituntut oleh jabatan yang sedang Anda lamar.

Namun, jika yang Anda hadapi memang seorang pewawancara yang pada dasarnya “kurang ajar”, tetaplah bersikap tenang, dan profesional. Dan, beruntunglah karena Anda tidak akan berurusan lagi dengan orang tersebut setelah wawancara selesai.

source : http://www.portalhr.com/tips/2id75.html

Read more...

About This Blog

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP