Related Posts with Thumbnails
Link2Communion.com

Uang, uang, dan uang terus.

Minggu, 22 Februari 2009

Selamat datang di duniamu yang sudah udzur, Sobat! Lahan menabur cita. Arena meraup nista. Wahana menimang asa. Ohh inilah dunia. Tempat orang-orang sekarat. Taman orang-orang menebar cinta. Dan haltenya orang-orang menanti kematian. Yah dunia! Tua, renta, rusak, rapuh tapi masih digilai jutaan manusia penunggunya.Termasuk kita?
Tapi, apalah guna ”mengutuk” dunia. Toh, sudi atau sungkan tetep kita betah hidup di dalamnya. Siapa mau hengkang dari alam yang menyenangkan ini. Hidup serba gratis, air gratis, udara gratis, makanan gratis. Yah, meski untuk sebagian orang, hidup serba bayar, setidaknya bagi orang-orang yang tidak menghirup udara dari tabung, ia masih bisa ngerasain nikmatnya ngehirup udara seger.
Dan kecintaan akan dunia ini nggak perlu nuntut bukti; tengok ke luar jendela, lihat orang-orang yang lalu lalang di waktu petang. Atau seliweran orang di pasar menjelang pajar; atau hilir mudik orang-orang memburu omprengan, entah itu di terminal, stasiun, sampai gedung DPR. Tapi yang jelas dan nampak, hitunglah berapa nama yang dalam minggu ini namanya santer disebut-sebut sebagai salah satu mahluk bumi yang rakus, yakni koruptor.
Padahal Al-Ala bin Ziyad pernah bertutur: Di mimpiku, aku lihat manusia membuntuti sesuatu, lalu aku ikut membuntutinya. Aku terkejut, ternyata yang mereka buntuti adalah wanita tua renta berwajah buruk dan mengenakan sejumlah pakaian mewah dan perhiasan. Aku bertanya kepada wanita itu, Anda siapa? Ia menjawab, “Aku dunia!’ Aku berkata, ‘Aku berdoa kepada Allah, agar menjadikanmu benci kepadaku.’ Wanita itu menjawab, ‘itu terwujud bila engkau benci uang’.”
Tapi, sobat dengan rela ngeluarin beberapa lembar uang bukan untuk beli buku yang bikin sobat jadi benci harta dan anti uang khan? Sobat, ingin. Apa yang ditawari dalam judul Sana Sini Hepi, bisa rasain. Yah, bikin hepi. Dan salah satu cara untuk bisa Hepi meski hati masih kesemsem sama uang adalah dengan ingat firman Allah, ”Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al-Hasyr:9)
Yap, kedamaian akan bisa dirasakan oleh setiap orang pemilik harta, yang tahu siapa pemilik sejati harta yang dimilikinya. Mereka tidak diperbudak uang, tapi menjadikan uang sebagai pelayannya. Dengan uangnya, ia bisa gapai gelar sebagai hamba ahli ibadah, karena itulah puncak dari segala kesuksesan hidup. Bukankah jin dan manusia dicipta untuk beribadah kepadaNya? ya rabb tologlah hambamu.
AES 2009

0 komentar:

Posting Komentar

About This Blog

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP